Rabu, 02 Februari 2011

Legenda Guo Nian Kisah di Balik Perayaan Imlek

Imlek yang diperingati sebagai Tahun Baru China ternyata punya kisah yang mungkin tidak diketahui semua orang. Nuansa warna merah menyala dan letusan mercon yang membahana biasanya akan merona di saat Imlek.

Nah, tanggal 1 bulan kesatu pada setiap tahun China (Imlek) disebut sebagai Guo Nian (baca: Kuo Nian). Pada hari itu semua orang Tionghoa menyambutnya dengan gembira dan biasanya saat bertemu kerabat dan handai tolan selalu mengucapkan "Gong Xi- Gong Xi (baca: Kong Si - Kong Si) yang artinya ucapan "Selamat - Selamat!". Namun ucapan ini kemudian berkembang menjadi "Gong Xi Fa Cai" (baca: Kong Si Fa Cai) yang artinya "Selamat semoga murah rejeki".

Warna merah, letusan petasan dan ucapan Gong Xi, ternyata berakar pada suatu legenda klasik Tiongkok. Konon dulu sebelum perayaan tahun baru Imlek tiba, orang sering menghadapi hari terakhir pada setiap tahun dengan gelisah. Hari terakhir tahun (sa cap meh) disebut sebagai Nian Guan yang berarti "gerbang monster". Untuk memasuki Guo Nian, orang mestilah melewati Nian Guan ini.

Dikisahkan berdasarkan legenda tersebut bahwa pada zaman dulu daratan bumi masih dihuni oleh berbagai macam binatang buas dan monster yang menakutkan. Dari antara semua monster tersebut, Nian adalah yang paling menakutkan.

Nian adalah sesosok monster berkepala mirip singa dengan mulut yang amat lebar. Ia sangat buas dan suka menyedot dan menelan semua makhluk hidup yang ditemuinya. Keganasan Nian ini tentu saja menakutkan manusia. Nian juga dikenal sebagai makhluk yang sombong dan suka membaggakan dirinya. Ia biasanya merajalela setiap akhir tahun, tepatnya tanggal 30 bulan 12 penanggalan Tiongkok. Meneror seluruh penduduk dan menghisap orang dan hewan yang ditemuinya.

Untuk menghadapi teror dan keganasan Nian ini, para orang tua pun memutar otak mencari solusinya. Maka muncullah sosok orang tua berambut putih, beralis putih dan berkumis dan janggut putih yang pintar bernama Hong Jun.

Menjelang akhir tahun di bulan 12, saat Nian muncul, Hong Jun yang mewakili warga manusia mendatangi Nian dan berkata: "Kami dengar bahwa engkau sangat perkasa, namun mengapa engkau hanya berani menghadapi manusia yang lemah dan tak berarti ketimbang makhluk-makhluk buas yang banyak berkeliaran di hutan dan sekitar desa!"

Mendengar ucapan itu Nian tertantang sekaligus merasa diremehkan. Ia pun segera pergi memburu semua binatang dan monster buas lainnya untuk membuktikan keperkasaannya. Ia tak tahu, ini sebenarnya akal-akalan Hong Jun agar manusia bisa terlepas dari ancaman monster-monster tersebut dan mengalihkan perhatian Nian.

Setelah memburu habis semua monster tersebut, Nian kemudian kembali ke desa tersebut dan membanggakan dirinya. Saat itulah Hong Jun tiba-tiba berubah menjadi seorang dewa. Hong Jun yang telah berubah ini kemudian meloncat ke punggung Nian. Kaget akan hal itu Nian pun melompat ke angkasa dengan dikendarai oleh Hong Jun. Sejak itu Nian tak pernah muncul lagi ke bumi. Sebelum menghilang ke angkasa, Hong Jun berpesan pada semua manusia agar pada setiap akhir tahun menempelkan kertas merah di setiap pintu dan jendela rumah serta menghidupkan petasan yang bersuara keras. Semuanya itu agar Nian tidak kembali lagi ke bumi, sebab Nian disebutkan takut pada warna merah dan bunyi-bunyian yang keras.

Dari sinilah tradisi menghias rumah dengan warna merah yang kini didekorasi dengan tulisan atau gambar-gambar yang mendatangkan hoki. Lantas karena monster di bumi sudah lenyap, orang merasa tenteram dan menyambut dengan gembira. Guo Nian kemudian juga bisa disebut sebagai Xin Nian (Sin Nian/Tahun Baru). Mereka merayakan terbebasnya bahaya itu dengan saling mengucap "Gong Xi Gong Xi!" Ucapan yang kemudian menjadi Gong Xi Fa Cai, untuk menyambut Xin Nian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

my playlist


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com